Monday, January 11, 2016

4 Tanda-tanda Orgasme Anda Bermasalah


Pakar memastikan tak semua orang bisa mendapatkan orgasme saat bercinta. Tetapi persoalannya tak hanya itu saja, karena ketika orgasme bisa didapatkan, belum tentu tak ada masalah.

Menurut terapis seks Kat Van Kirk, PhD, orgasme dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari tinggi rendahnya hormon, kenyamanan dalam hubungan, hingga hal-hal di luar itu, seperti stres.

Itu artinya, orgasme yang bisa didapat belum tentu tak bermasalah. Lalu bagaimana membedakan antara orgasme yang sehat dan yang butuh bantuan profesional?

Ini dia empat pertanda orgasme Anda bermasalah seperti dikutip dari Women's Healt.

Baca juga: Fakta di Balik Palsunya Orgasme Wanita

1. Tertekan harus bisa klimaks

"Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan orgasme justru akan memicu kecemasan dan juga stres," jelas seksolog Debra Laino.

Pada akhirnya kecemasan inilah yang mengakibatkan kemampuan untuk mencapai orgasme menjadi pudar. Anda juga jadi kurang begitu menikmati seks. Padahal kunci dari orgasme adalah menikmati hubungan itu sendiri.

2. Sering dipalsukan
Jika seseorang terlalu sering memalsukan orgasmenya, itu sudah jadi pertanda yang kuat adanya masalah. Alasan utamanya adalah rangsangan yang diberikan tidak 'tepat sasaran'.

"Bila hal ini yang terjadi, cobalah eksplor diri Anda sendiri dan cari tahu apa yang membuat Anda menikmatinya. Lalu pandu suami Anda," saran Debra.
3. Malu karena tak bisa orgasme
Tak usah malu kepada pasangan bila Anda tak bisa mendapatkannya. Justru Van Kirk mengatakan bicarakan kepada suami Anda tentang hal ini.

Dengan didiskusikan bersama suami, maka ia juga akan tahu rangsangan seperti apa yang dibutuhkan agar kedua pihak terpuaskan. Van Kirk menambahkan, inilah saatnya kedua pasangan mencoba sesuatu yang baru dalam hubungan ranjang.

4. Seks rutin tapi tak pernah orgasme
Debra mengatakan seks rutin tetapi sudah lama tidak mencapai klimaks merupakan pertanda buruk. Menurut Van Kirk, sebagian orang bisa mengatasi persoalan ini dengan meredakan stres yang dirasakannya.

Tapi ada juga yang tetap kesulitan meski telah berusaha melakukannya. Itulah saatnya Anda berkonsultasi dengan terapis.

Sumber: detikhealth

No comments:

Post a Comment