Monday, January 11, 2016

Fakta atau Mitos, Ciuman Bibir: Romantis atau Menjijikkan?


Beberapa orang menganggap ciuman bibir tidak menyenangkan. Anggapan ini tidak salah, sebab penelitian memastikan di dunia ini cukup banyak budaya yang menganggap ciuman bukan sebagai hal yang romantis.

Menurut penelitian tersebut, dari 168 kebudayaan di seluruh dunia yang diamati hanya 46 persen yang menganggap ciuman bibir sebagai perilaku yang romantis dan menyenangkan. Temuan ini meruntuhkan asumsi umum yang menyebut ciuman sebagai ungkapan universal.

Di daratan Eropa, ciuman bibir dianggap menyenangkan hanya oleh 7 dari 10 kebudayaan yang diamati. Di Amerika Utara, ciuman bibir hanya dikenal di 18 dari 33 kebudayaan yang diamati. Sedangkan di Amerika Latin, ciuman bibir hanya ada di 4 dari 33 kebudayaan.

Menariknya, seperti dikutip dari Independent.co.uk, Senin (27/7/2015), ciuman justru lebih populer di Timur Tengah. Dari 10 kebudayaan yang diamati di wilayah tersebut, semuanya mengenal ciuman sebagai hal yang romantis.

Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah artikel di jurnal American Anthropologist.

Baca juga: 4 Langkah Meningkatkan Pembakaran Kalori Aaat Berciuman

Dalam penelitian ini, beberapa kebudayaan menganggap ciuman bibir sebagai sesuatu yang tidak nyaman. Bahkan di peradaban berburu dan meramu, diyakini tidak ada perilaku berciuman dalam konteks seksual dan romantis. Kemungkinan, nenek moyang manusia bahkan tidak berciuman sama sekali.

Sebaliknya, ciuman justru muncul dalam fungsi evolusioner. Penelitian di Belanda membuktikan, ciuman bibir selama 10 detik bisa mentransfer 80 juta bakteri. Terjadinya pertukaran bakteri ini membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik pada manusia modern.

Jadi, menurut Anda romantis atau menjijikkan?

Sumber: detikhealth

No comments:

Post a Comment