Wednesday, January 6, 2016

Bayi Tabung Tak Lebih Berisiko Alami Masalah Tumbuh Kembang


Anak yang dilahirkan melalui bantuan teknologi seperti bayi tabung misalnya sering dikira lebih rentan dibandingkan dengan anak yang lahir normal. Studi membuktikan nyatanya tak demikian.

Pemimpin studi Edwina H. Yeung dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development di Amerika Serikat mengatakan anak yang lahir dari prosedur tersebut sama saja seperti anak biasa. Hanya memang mereka lebih mungkin untuk lahir kembar dibandingkan dengan anak yang dikandung lewat cara tradisional.

Nah pada kehamilan kembar ini lah letak masalahnya. Kehamilan kembar dua atau lebih sebelumnya diketahui akan lebih berisiko untuk alami masalah komplikasi mulai dari kelahiran sampai ke masalah tumbuh kembang. Oleh karena itu Yeung menyarankan agar spesialis menerapkan teknik yang bisa meminimalkan kejadian tersebut seperti dengan transfer embrio tunggal.

"Ini adalah kabar baik, membuat lega pasangan yang mungkin sedang mempertimbangkan akan menjalani terapi infertilitas," kata Yeung seperti dikutip dari Reuters.

Pada studi yang dipublikasi di JAMA Pediatrics, Yeung dan rekannya melihat data dari 5.800 bayi yang lahir pada tahun 2008 dan 2010 di New York. Diketahui 1.830 lahir dengan bantuan terapi infertilitas dan 2.074 anak lahir kembar.

Orang tua disurvei beberapa kali terkait kemampuan motorik, komunikasi, fungsi personal, dan kemampuan memecahkan masalah anak mereka sampai usianya tiga tahun. Hasilnya ditemukan tak ada asosiasi antara bayi lahir lewat terapi dengan keterbelakangan di kategori-kategori tersebut.

Ahli statistik dan epidemiologi Sven Sandin dari Karolinska Institutet di Swedia mengomentari studi dan mengatakan bahwa ini artinya prosedur yang digunakan sekarang aman. Hal ini dalam arti karena kejadian kehamilan kembar dapat lebih terkontrol.

Sumber: detikhealth


No comments:

Post a Comment