Friday, January 8, 2016

Kurangi Konsumsi Mecin Agar Tidak Menjadi Pelupa


Setiap minggu, situs merdeka membuka layanan tanya jawab seputar masalah kesehatan. Dalam kasus ini, mereka bekerja sama dengan tim dokter dari meetdoctor.com yang akan memberi jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh pembaca. Berikut adalah salah satu pertanyaan yang sudah sampai ke redaksi merdeka.com.

Pertanyaan
Orang yang berusia muda saat ini sering sekali menderita pikun atau pelupa. Kira-kira apa yang jadi sebabnya?

Jawaban
Gejala pikun ini dalam dunia kedokteran disebut sebagai Short Memory Syndrome (SMS). SMS akan membuat seseorang menjadi lupa terhadap hal yang baru saja di lakukan atau melupakan kejadian yang baru terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan karena menurunnya daya ingat. Ada 2 hal yang menyebabkan demikian, diantaranya adalah :

1. Faktor trauma: apabila seseorang mempunyai riwayat kepala yang terbentur ataupun kecelakaan yang menyebabkan cedera di daerah kepala.

2. Faktor non trauma: seperti gangguan pembuluh darah di otak, keracunan makanan maupun minuman, mengonsumsi obat-obatan terlarang, serta adanya penyakit yang berhubungan dengan kepala serta aliran darah ke otak.

SMS dapat dicegah dengan memiliki banyak asupan makanan bergizi dan memperbaiki pola makan. Pola makan yang teratur dengan makanan-makanan yang tidak mengandungmonosodium glutamate atau MSG adalah kunci yang akan membantu membersihkan aliran darah menuju otak yang sangat berperan penting dalam kekuatan memori. Hindari juga makanan yang termasuk junk food dan mengandung kolesterol tinggi. Kolesterol yang berlebihan menghambat peredaran darah ke otak. Untuk mengeliminasi kolesterol jahat yang sudah terlanjur ada di dalam tubuh, lakukan olahraga secara teratur, seperti senam maupun jalan kaki. Untuk terus menstimulasi dan memfungsikan otak secara aktif dengan melakukan permainan seperti catur, puzzle, dan teka-teki silang. Walaupun seseorang telah terkena SMS, jenis-jenis permainan tersebut masih dapat dilakukan untuk peningkatan daya ingat.

Dijawab oleh dr. Nita

Sumber: Merdeka

No comments:

Post a Comment